Minggu, 23 Maret 2014

Kondisi Perekonomian Pada Tahap Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono


·        Ciri khas perekonomian periode SBY
Kondisi perekonomian Indonesia pada masa pemerintahan SBY mengalami perkembangan yang sangat baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh pesat di tahun 2010 seiring pemulihan ekonomi dunia pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga 2009.Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berhasil mendobrak dan menjadi katarsis terhadap kebuntuan tersebut. Korupsi dan kemiskinan tetap menjadi masalah di Indonesia. Namun setelah beberapa tahun berada dalam kepemimpinan nasional yang tidak menentu, SBY telah berhasil menciptakan kestabilan politik dan ekonomi di Indonesia. Salah satu penyebab utama kesuksesan perekonomian Indonesia adalah efektifnya kebijakan pemerintah yang berfokus pada disiplin fiskal yang tinggi dan pengurangan utang Negara.

·        Sasaran pembangunan ekonomi periode SBY
 4 sasaran yang jadi sasaran pembangunan ekonomi. Pro pertumbuhan, pro penciptaan lapangan kerja, pro pengurangan kemiskinan dan pro kelestarian lingkungan
Untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerah dan sekaligus memberikan apresiasi, SBY mengungkapkan rencananya pada tahun depan untuk memberikan penghargaan tertinggi untuk kepala daerah yang dinilainya berprestasi dalam penciptaan pertumbuhan ekonomi.

SBY mengatakan Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat. SBY juga mengatakan, harapan rakyat akan terjadinya perubahan sangat tinggi. Karena itu, begitu banyak yang harus dicapai oleh para kepala daerah.
Di samping semua tahu persoalan itu tak ringan tapi selalu ada peluang, ada opportunity yang tak boleh kita sia-siakan

Presiden juga meminta para kepala daerah untuk mengintegrasikan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang telah disusun pemerintah bersama dunia usaha dengan keseluruhan rencana pembangunan baik jangka panjang maupun jangka menengah.

SBY menyambut baik niat para pimpinan daerah menggunakan semaksimal mungkin anggaran daerahnya untuk meningkatkan pembangunan. Tapi, SBY minta pimpinan daerah memastikan, ketika melaksanakan proyek ekonomi tertentu maka hasil pembangunan itu langsung mengakibatkan pertumbuhan, mengurangi pengangguran dan kemiskinan dan tetap tidak merusak lingkungan.

·         Prioritas Pembangunan ekonomi Indonesia pada periode SBY
Adapun kesebelas prioritas nasional dan 3 prioritas bidang tersebut adalah (1) reformasi birokrasi dan tata kelola; (2) pendidikan; (3) kesehatan; (4) penanggulangan kemiskinan; dan (5) ketahanan pangan. Kemudian (6) infrastruktur; (7) iklim investasi dan iklim usaha; (8) energi; (9) lingkungan hidup dan pengelolaan bencana; (10) daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pasca-konflik; serta (11) kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi. Sementara itu, 3 prioritas bidang mencakup: (1) politik, hukum, dan keamanan, (2) perekonomian, dan (3) kesejahteraan rakyat.
·        Sektor  yang menjadi  prioritas
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada semua pihak untuk ikut terlibat dalam investasi di berbagai sektor untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Ada enam sektor yang menurut SBY akan digenjot investasinya. Keenam sektor tersebut adalah investasi ketahanan pangan, energi, infrastruktur, transportasi, jasa perdagangan dan informasi.

SBY berjanji untuk menjembatani supaya kebijakan untuk sektor riil lebih tepat. Ia menambahkan pemerintah akan terus berkomunikasi untuk mendorong perbankan mendanai sektor riil. SBY juga meminta kepada pemerintah daerah supaya membuat kebijakan yang tepat untuk menarik investasi. Tahun lalu ada 406 peraturan daerah yang dibatalkan karena dianggap menghambat investasi yang masuk.

·        Hasil pembangunan ekonomi di periode SBY     
   
10 Tahun Terakhir yang Membanggakan
Dalam 10 tahun terakhir (1998-2008), pembangunan di Indonesia mengalami kemajuan signifikan. Pertumbuhan ekonomi, misalnya, pada tahun 1998 minus 13.1 persen. Pada SBY tampil sebagai Presiden, tahun 2004, pertumbuhan ekonomi naik pesat menjadi 5.1 persen. Dan tahun 2008 diproyeksikan sebesar 6,4 persen. Cadangan devisa yang semula 33.8 miliar dolar AS, pada tahun 2008 naik menjadi 69.1 persen.
Tingkat kemiskinan juga terus berkurang. Pada tahun 1998, angka kemiskinan mencapai 24.2 persen. Pada masa awal Presiden SBY, tingkat kemiskinan ini turun menjadi 16.7 persen. Dan pada 2008 tinggal 15.4 persen dari total penduduk Indonesia.
Utang kepada Dana Moneter Internasional (IMF) dipangkas habis pada masa pemerintahan SBY. Tengok saja, pada tahun 1998, utang Indonesia kepada IMF sebesar 9.1 miliar dolar AS. Pada tahun 2006, dua tahun setelah memimpin Indonesia, Presiden SBY berhasil melunasi seluruh utang kita sebesar 7.8 miliar dolar AS.